Senin, 23 Maret 2009

TAK HIDUP KALAU NGGAK NYANYI


Bukan Joni Santoso (JS) kalau nggak nyanyi, yang satu ini tak pernah terlihat cahayanya berbinar ketika music tidak ada disekelilingnya

Nyanyi, ngejoke, olah-raga, olah-rasa dan olah-ruh, sampai olah-olah JS memang jagonya.

Kalau sudah mulai keluar puisi-nya…. Wuih bak penyair …

Kalau sudah mulai keluar kata-kata philosofis .. wuih bak filosof … ini contoh hal yang lontarkan masalah “Miskin” dan “Kaya “

“Kemiskinan dan berkelimpahan (Kaya) merupakan berkat, tantangan dan cobaan, hanya tergantung bagaimana kita memandangnya :

Pada saat semua miskin kita bisa bersatu, aman dan sejahtera (mungkin karena ada kesetaraan dan kesamaan)

Pada saat ada salah satu mendapatkan berkat (membuat kondisi lebih baik) maka mulai bercerai-berai (yang mendapat berkat dianggap yang melakukan hal-hal yang negative / curiga / iri dan tumbuh kedengkian, tuntutan kesamaan/keadilan dllsb).

Adil itu yang seperti apa ?
Apa itu Keadilan ?
Bagaimana agar dapat berprilaku adil ?

Maka setiap permainan selalu ada aturan mainnya, sehingga setiap orang yang bermain tahu cara menjadi juara ….
Menjadi wajar bila melihat orang lain mendapatkan sanjungan ketika naik di podium dan mendapatkan hadiah/penghargaan.

Dan menjadi wajar bila kalah dicaci maki dan dituntut ganti rugi.

SYSTEM (aturan) + Keiklasan (taat & patuh) = Kesadaran & kedewasaan.

Kalau sudah mulai keluar dengan awalan apa bedanya …. Bakal seru kita diajak berfikir …. Tapi sebelum kita tahu jawabnya … JS sudah menjawabnya sendiri.

Ada salah satu yang pernah dilontarkan, apa bedanya “Iri dan dengki ?” yang di artikan begini …. “Iri” artinya kita sakit bila melihat mereka senang, sedangkan “dengki” artinya kita senang bila mereka susah.

Cerita kuliner JS judulnya “soto, sate, siti dan situ” akan lebih seru kalau JS sendiri yang nulis

Dan masih banyak lagi…

Salam
Roed’58

Tidak ada komentar: